🍆 Jelaskan Sistem Pembelajaran Yang Dilaksanakan Di Pesantren
Kendatidemikian, masih ada beberapa pesantren yang tetap mempertahankan bentuknya secara tradisional dalam menyelenggarakan pendidikannya. Sejak tahun 1970-an, penyelenggaraan pendidikan pesantren di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi empat bentuk yaitu: a. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan formal dengan menerapkan
0811/2021. Artikel. Pondok pesantren identik dengan sebuah lembaga yang dimana mengajarkan ilmu ilmu agama terutama ilmu tentang keislaman. Dewasa ini pesantren tidak hanya menjadi sebuah lembaga yang menjadikan lulusannya berakhlakul karimah, tapi banyak sekali pondok pesantren yang memiliki program program unggulan yang mungkin tidak didapatkan
Pertama pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut diberikan dengan cara non-klasikal (sistem Bandongan dan Sorogan) dimana seorang kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan,(Sistem Bandongan dan Sorongan) dimana seorang kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar
ZamakhsyariDhofier merinci tujuan pendidikan pesantren meliputi meninggikan moral, melatih dan mempertinggi semangat, menghargai nilai- nilai spiritual dan kemanusiaan, mengajarkan tingkah-laku yang jujur dan bermoral, dan mempersiapkan para santri untuk hidup sederhana dan bersih hati119.
Diketahuiuntuk metode pembelajaran yang biasa dilakukan di pesantren adalah metode bandungan, sorogan dan wetonan. Sedangkan untuk metode pembelajaran hasil pembaharuan sejalan dnegan perkembangan zaman adalah metode klasikal. Adapun penjelasan metode pembelajaran di pesantren dan berbagai metode lainnya adalah: 1. Metode Sorogan
Metodebandongan atau weton adalah sistem pengajaran secara kolektif yang dilakukan di pesantren. Kenapa disebut dengan weton? Karena berlangsungnya pengajian itu merupakan inisiatif Kyai sendiri, baik dalam menentukan tempat, waktu, terutama kitabnya. Disebut bandongan karena pengajian diberikan secara kelompok yang diikuti oleh seluruh santri.
SistemPembelajaran Yang Dilaksanakan Di Pesantren - Pendidikan adalah upaya mewariskan nilai-nilai luhur, pendidikan akan menjadi penentu bagi nasib umat manusia.
Pondokpesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam, yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut diberikan dengan cara nonklasikal (sistem bandungan dan sorogan), di mana seorang kyai mengajar santri-santri brdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan; sedang para santri biasanya tinggal dalam pondok atau asrama dalam pesantren tersebut.
. Jika dalam umat bergama lain ada istilah ashram untuk Hindu atau vihara bagi umat Buddha untuk belajar filosofi agama, seni bela diri, dan meditasi, di Islam dikenal dengan istilah Pesantren. Lembaga pendidikan seperti pesantren dapat dijumpai di seluruh dunia Islam dengan istilah yang berbeda. Di Malaysia dan Thailand Selatan disebut dengan "pondok", di India dan Pakistan dikenal dengan istilah "madrasah Islamia" madrasah Islam. Sedangkan istilah bagi lembaga pendidikan Islam di sebagian besar wilayah dunia lainnya menggunakan bahasa Arab. Pengertian Pondok Pesantren Istilah "pesantren" identik dengan "santri" dan biasanya dipasangkan dengan kata "pondok" hingga menjadi satu rangkaian. Paduan tersebut menjadi "pondok pesantren" yang dalam beberapa metode dapat diterjemahkan dan memiliki pengertian lebih global dan universal. Pengertian Pondok Beberapa literatur menyebutkan bahwa, secara etimologi, kata "pondok" berasal dari bahasa Arab, yaitu funduuk فندوق yang memiliki arti penginapan. Kemudian dalam bahasa Indonesia diserap dan diadopsi menjadi pondok yang memiliki fungsi sebagai asrama atau tempat tinggal dengan sifat sementara. Pada awalnya pondok dibangun sendiri oleh para santri yang ingin mempelajari ilmu agama Islam. Namun sekarang pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam sudah menyediakan tempat sebagai asrama bagi santri sebagai siswa atau peserta didik. Sebagian besar pesantren menyediakan perumahan atau asrama dengan biaya rendah atau tanpa biaya untuk siswa Santri. Meskipun ada beberapa pesantren modern yang menerapkan biaya lebih tinggi, namun masih lebih murah jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan non-pesantren. Pengertian Pesantren Istilah pesantren berasal dari kata santri pe-santri-an dan mengandung arti untuk merujuk tempat bagi orang yang sedang menuntut ilmu agama Islam. Diambil dari berbagai referensi, menyebutkan bahwa kata "santri" berasal dari beberapa istilah, yaitu Cantrik dalam bahasa Sansakerta atau mungkin Jawa kuno, memiliki arti orang yang selalu mengikuti guru. Kemudian menjadi kata "santri" dan dikembangkan oleh Perguruan Taman Siswa dalam sistem asrama yang disebut Pawiyatan. Istilah "santri" juga ada dalam bahasa Tamil dan memiliki arti guru mengaji Prof. John. Shastri bahasa India, berarti orang yang tahu buku-buku suci atau sarjana ahli kitab suci agama Hindu. Menurut C. C Berg, kata "shastri" menjadi cikal bakal munculnya istilah "santri". Istilah "santri" juga dianggap sebagai gabungan antara kata "saint" manusia baik yang mendapat tambahan suku kata "tra" suka menolong. Dari beberapa referensi tersebut dapat dikorelasikan dan disimpulkan tentang pengertian pesantren sebagai tempat pendidikan ilmu agama Islam melalui kajian kitab suci dengan konsep mencapai tujuan membentuk karakter manusia yang lebih baik. Pengertian Pondok Pesantren Pengertian pondok pesantren di Indonesia merujuk pada salah satu tradisi populer sistem pendidikan dan pembelajaran agama Islam secara tradisional Jawa dengan konsep boarding atau asrama. Pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan bagi para santri untuk membentuk karakter dan bermoral dengan mempelajari ilmu agama Islam melalui kajian kitab klasik kitab kuning dibimbing oleh kyiai. Santri pondok pesantren dipisahkan untuk laki-laki dan perempuan dibimbing oleh ustad dan/atau ustadzah sebagai guru serta dipimpin oleh Kyai. Dalam sistem kontemporer, Kyiai memiliki pengaruh besar bukan hanya di pondok pesantren, melainkan juga di lingkungan masyarakat karena dikenal dengan ketaatannya. Bahkan terkadang nama besarnya dapat membawa masa yang bisa mengantar dalam ranah politik. Garis keturunan dari pendahulunya, sebagai Kyiai yang memiliki kharisma, juga berpengaruh besar terhadap citra dari generasi penerusnya. Beberapa unsur pendukung pembelajaran dalam pondok pesantren juga disediakan, diantaranya masjid sebagai sentra tempat pembelajaran, asrama sebagai tempat tinggal santri, dan kitab-kitab agama yang berbahasa arab dan bersifat klasik kitab kuning. Pengertian Pondok Pesantren Menurut RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Aktivitas pesantren sebagai bagian dari pendidikan keagamaan telah menuju pada tahap progress yang legalitasnya diakui secara formal oleh pemerintah. Hal ini ditunjukan dengan rencana pemerintah menerbitkan UU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan. Adapun pengertian Pondok Pesantren merupakan subkultur atau lembaga berbasis masyarakat yang didirikan dengan tujuan untuk menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, menyemaikan akhlak mulia, dan membentuk karakter pribadi yang senantiasa memegang teguh ajaran agama, merawat nilai luhur bangsa, dan memiliki orientasi menyelenggarakan pendidikan diniyah atau jenis pendidikan lain untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat dan terutama peserta didik dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama, menggerakkan dan menyiarkan dakwah Islam rahmatal lil alamin, serta sebagai lembaga pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Keberadaan Pondok Pesantren yang juga memiliki nama lain seperti Dayah, Surau, Meunasah harus harus memenuhi paling sedikit 5 lima elemen persyaratan sebagai berikut Kyai atau sebutan lain; Santri yang mukim di Pesantren; pondok atau asrama; masjid atau mushalla; dan kajian kitab kuning atau dirasah islamiyyah. Kurikulum Pesantren Pondok pesantren adalah sistem pendidikan Islam yang umumnya dikenal dan dikategorikan sebagai sistem tradisional. Namun, ada tendensi pesantren tertentu yang mengembangkan sistem mereka dari tradisional ke dalam bentuk pendidikan modern. Dilihat dari perkembangannya, hingga saat ini, sistem pembelajaran di pondok pesantren memiliki beberapa karakteristik atau ciri khas, sebagai berikut Pendidikan agama Islam yang dikelola secara tradisional maupun modern dan biasanya disebut dengan istilah "ngaji"; Kurikulum yang diakui pemerintah ada dua jenis yang berbeda untuk dipilih; pelatihan keterampilan kerja; pengembangan karakter. Kurikulum pada pondok pesantren memungkinkan memiliki beberapa komponen dengan didasarkan pada jenis atau tipe pesantrennya untuk menentukan sistem pendidikannya tradisional dan/atau modern. Kurikulum Pesantren Salaf Pada tipe pondok pesantren salaf, biasanya merupakan pendidikan non formal yang bersifat tradisional. Kurikulum pembelajaran di pesantren salaf hanya berkaitan dengan agama Islam dan menjadikan kitab-kitab klasik seperti Kitab Kuning sebagai referensi. Kurikulum Pesantren tradisional cenderung menerapkan dan mempertahankan metode pengajaran yang konvensional namun unik, seperti sorogan, bandongan, halaqah, serta mudhakarah. Materi bidang studinya dikategorikan dalam 3 golongan utama, yaitu Kitab-kitab dasar, Kitab-kitab menengah, dan Kitab-kitab besar. Penyelenggaraan pendidikan atau kurikulum pesantren pada tipe salaf sangat kuat dipengaruhi oleh pemikiran dari para ulama atau Kiyai. Kurikulum Pesantren Modern Sebagai bentuk respon terhadap modernitas, beberapa pihak penyelenggara pondok pesantren melakukan upaya desain ulang terhadap kurikuler atau kurikulum pembelajaran. Hal ini menjadi bagian dari upaya meminimalisir resiko buruk sekaligus sebagai tindakan antisipasi terhadap berpotensi bahaya dampak modernisasi pada moral. Dimulai pada paruh kedua abad ke-20, beberapa pesantren mulai menambahkan kurikulum yang diakui negara berupa mata pelajaran sekuler umum ke dalam pembelajaran di pondok pesantren. Penambahan kurikulum ini telah mempengaruhi sistem pondok pesantren tradisional dan menyebabkan kontrol yang lebih besar oleh pemerintah nasional. Di sisi lain, pesantren modern memiliki sistem pembelajaran yang dimodifikasi agar sesuai dengan kurikulum sekolah dengan menekankan objek studi Islam dan menggunakan metode pengajaran modern penuh. Pada umumnya jenis pesantren modern menambahkan dan menggunakan kurikulum dari pemerintah untuk mengajarkan ilmu pengetahuan umum. Meski menggunakan kurikulum, metode pengajaran, dan manajemen kelembagaan modern, namun pondok pesantren tetap mempertahankan sistem nilai tradisional untuk kehidupan sehari-hari mereka di kampus. Mata Pelajaran Di Pondok Pesantren Sebagai institusi sosial, pesantren telah memainkan peran utama selama berabad-abad. Mereka menekankan nilai-nilai inti ketulusan, kesederhanaan, otonomi individu, solidaritas dan pengendalian diri. Pria dan wanita muda dipisahkan dari keluarga mereka, yang berkontribusi pada rasa komitmen individu terhadap iman dan ikatan erat dengan seorang guru. Pesantren bertujuan untuk memperdalam pengetahuan Alquran, khususnya melalui studi bahasa Arab, tradisi eksegesis, Hadits, fiqih dan logika dengan meliputi bidang-bidang studi atau mata pelajaran sebagai berikut Tauhid, Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqh, Tashawuf, Bahasa Arab Nahwu, Sharaf, Balagah, dan Tajwid, Mantiq, dan Akidah Akhlak. Dua jenis sistem pendidikan, yaitu kurikulum pondok pesantren dan kurikulum nasional, dilaksanakan sepanjang hari. Siswa sekaligus santri di pondok pesantren memiliki hampir 20 jam kegiatan mulai dari doa pagi jam 4 hingga tengah malam dan mengakhirinya dengan kelompok belajar di asrama. Pada siang hari, siswa mengikuti sekolah formal yang wajib sampai sekolah menengah pada 2005, seperti siswa lain di luar pesantren. Sedangkan sore dan malam hari mereka harus menghadiri ritual keagamaan dan diikuti dengan studi agama serta studi kelompok untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka. Meski pada setiap pesantren memiliki karakteristik dan kadar atau tingkat yang berbeda di masing-masing komponen ini, namun pada dasarnya pengembangan karakter dan moral Islam untuk santri merupakan ciri khas utama dari setiap pesantren.
Sistem Pembelajaran Yang Dilaksanakan Di Pesantren –Pendidikan adalah upaya mewariskan nilai-nilai luhur, pendidikan akan menjadi penentu bagi nasib umat manusia. Terdapat banyak hal lembaga pendidikan Indonesia, baik itu yang formal atau non formal selalu eksis dan ikut dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa seperti lembaga pendidikan pondok pesantren. Diketahui pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di negeri ini yang sifatnya non formal. Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga yang telah mampu membawa pengaruh cukup besar, karena sumber nilai dan norma-norma agama merupakan kerangka acuan dan berpikir serta sikap ideal para santri sehingga pesantren sering disebut sebagai alat transformasi kultural yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan, dakwah kemasyarakatan bahkan sebagai lembaga perjuangan. Dalam sejarahnya, pondok pesantren mempunyai perjuangan yang berperan penting dalam mencerdaskan masyarakat Indonesia pra kemerdekaan dan perjuangan dalam kemerdekaan. Berbicara soal pendidikan pesantren sangatlah unik, sebab mempunyai sistem yang tidak hanya berbicara soal pembelajaran saja tetapi mempunyai sisi yang membedakan dengan pendidikan formal lainnya yaitu pada nilai yang mengusung pandang hidup dan tata nilai tentang cara hidup, dan hal yang berkaitan dalam masyarakat. Walaupun dinilai lembaga pendidikan pondok pesantren terkesan tradisional dan bahkan tertutup namun pada tahun 2020 ternyata menurut Menteri Agama Fachrul Razi menyebutkan peminat untuk mengikuti pondok pesantren semakin bertambah dengan jumlah pondok 28 ribu dan untuk santri terdapat 18 juta. Belajar mengajar pondok pesantren juga mempunyai sistematika yang berbeda dimana ditemui sistem pelajaran yang dilakukan secara berulang-ulang dari tingkat ke tingkat, tanpa terlihat kesudahnnya. Terkadang apa yang diajarkan dalam pondok pesantren ditemui pada tahun sebelum dan sesudahnya, walaupun buku pelajaran yang dipakai itu berbeda. Daftar Isi 1 Sistem Pembelajaran di Pesantren 1. Metode Sorogan 2. Metode Wetonan 3. Metode Klasikal 4. Metode Hapalan 5. Metode Demonstrasi 6. Metode Pengajian Pasaran 7. Metode Muhawarah Sistem Pembelajaran di Pesantren Berbicara soal sistem pembelajaran di pesantren berarti berarti berbicara soal metode-metode pembelajaran yang dilakukan ditempat tersebut. Diketahui bahwa pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang tradisional yang berasal dari kebiasaan-kebiasaan yang telah lama dipakai dalam institusi pesantren. Selain itu terdapat metode pembelajaran yang mengikut pembaharuan zaman. Diketahui untuk metode pembelajaran yang biasa dilakukan di pesantren adalah metode bandungan, sorogan dan wetonan. Sedangkan untuk metode pembelajaran hasil pembaharuan sejalan dnegan perkembangan zaman adalah metode klasikal. Adapun penjelasan metode pembelajaran di pesantren dan berbagai metode lainnya adalah 1. Metode Sorogan Metode yang terdiri dari kata Sorog jawa yang artinya menyodorkan, yang dimana metode pembelajaran ini adalah setiap santri secara individu berhadapan dan menyodorkan kitabnya dihadapan Kyai atau pembantunya yakni badal asisten Kyai. 2. Metode Wetonan Metode ini juga disebut Bandongan yang metode pembelajarannya ini adalah metode kolektif yang mendengarkan Kyai membaca, menerjemahkan, memerangkan dan mengulas teks kitab berbahasa Arab tanpa harakat dengan posisi santri menyimak dan mendengarkan dengan cara mengelilingi Kyai. 3. Metode Klasikal Metode pembelajaran dengan penerapan sistem baru dengan mengintrodusir metode yang berkembang di masyarakat modern yang bersifat formalistik yang teratur dan prosedural dengan mempunyai kurikulum, tingkatan dan kegiatan. 4. Metode Hapalan Metode yang kegiatan belajar santri dengan menghapal suatu teks dibawah bimbingan dan pengawasan Kya/Ustadz yang para santri diberi tugas untuk menghapal bacaan dalam jangka waktu tertentu yang kemudian dihapalkan di hadapan Kyai/ustadz secara periodik atau insidental tergantung kepada petunjuk Kyai/ustadz yang bersangkutan. 5. Metode Demonstrasi Metode ini adalah cara pembelajaran pesantren dengan memperagakan atau mempraktikkan keterampilan yang bisa dilakukan secara individu atau kelompok melalui petunjuk dan bimbingan dari Kyai/Ustadz. 6. Metode Pengajian Pasaran Metode dimana sekelompok santri mengkaji materi kitab tertentu pada seorang Kyai/Ustadz yang umumnya dilakukan pada setengah bulan Ramadhan atau tergantung pada besarnya kitab yang dikaji yang target utamanya adalah selesainya kitab yang dipelajari. 7. Metode Muhawarah Metode berlatih berbahasa Arab oleh seluruh santri yang dilakukan pada waktu tertentu seperti satu kali atau dua kali dalam selinggu yang digabungkan dengan latihan muhadhoroh yang tujuannya melatih keterampilan anak didik berpidato. Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Jelaskan Sistem Pembelajaran Yang Dilaksanakan Di Pesantren? Ini Metodenya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.
jelaskan sistem pembelajaran yang dilaksanakan di pesantren